Friday, May 18, 2007

Menjadi Generasi Gemilang

Kamu pernah dengar nama-nama beken dan keren kayak Imam Syafi’i, Ibnu Abbas, Umar bin Abdul Aziz, Ali bin Abi Thalib; Sufyan ats-Tsauriy; Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Ibnu Sina, al-Khawarizmi dan ratusan bahkan ribuan nama-nama generasi emas yang dilahirkan Islam? Atau jangan-jangan nama-nama ini kalah sama idola kamu saat ini: Pasha, Bams, Tompi, Luna Maya, Titi Kamal, dan Omaswati? Hehehe.. maaf-maaf aja, kalo kamu lebih kenal deretan nama yang kedua, berarti sungguh sangat memprihatinkan. Why?

Yup, sebab deretan nama-nama yang disebut pertama adalah nama-nama ulama dan ilmuwan Islam dari generasi sahabat, tabiin, tabiut tabiin, dan salafus shalih Sementara nama-nama di deretan kedua adalah seleb di dunia hiburan saat ini. Jelas beda dong kelas dan kualitasnya.

Oke. Back to laptop, eh, back to tema. Iya, seenggaknya kita bisa merenung dengan deretan nama ulama dan ilmuwan Islam tersebut. Betapa hebatnya Islam memoles manusia biasa menjadi yang luar biasa. Manusia yang sederhana menjadi manusia istimewa. Oya tentu, di atas nama-nama itu, Muhammad Rasulullah saw. adalah orang yang paling keren dan beken dalam sejarah panjang peradaban Islam dan peradaban manusia.

Sobat, kamu pasti pada penasaran dong kenapa mereka bisa sampe “dahsyat” dan “luar biasa”, iya kan? Hmm.. mari kita temukan jawabannya dalam tulisan ini. Kita akan eksplor beberapa nama yang bisa mewakili betapa hebatnya Islam dalam mendidik dan mengarahkan manusia menjadi lebih mulia. Nggak kayak sekarang, dalam kehidupan masyarakat yang dinaungi kapitalisme-sekularisme, tumbuh banyak generasi ‘sampah’ ketimbang generasi emasnya. Menyedihkan banget!

Oya, itung-itung ‘memperingati’ Hardiknas yang jatuh pada 2 Mei (nah, pas tulisan ini dibuat memang tepat tanggal 2 Mei 2007), maka STUDIA juga bahas tentang pendidikan. Tapi, STUDIA ingin fokus bahas tentang generasi gemilang yang berhasil dihasilkan peradaban Islam. Generasi yang dididik oleh keluarga yang hebat, dididik oleh masyarakat yang peduli, dan dibina negara yang bertanggung jawab. Sebab, jujur aja bahwa keluarga dan masyarakat yang hebat seperti ketika Islam digdaya itu adalah hasil dari pemerintahan yang menerapkan Islam sebagai ideologi negara. Sudah terbukti kok. Sumpah!

Lahir dari keluarga hebat
Ibnu Qayyim al-Jauziyah pernah menyampaikan bahwa, “Bila terlihat kerusakan pada diri anak-anak, mayoritas penyebabnya adalah bersumber dari orangtuanya.” Nah, lho. Benar firman Allah Swt. yang tercantum dalam al-Quran agar kita waspada dengan anak-keturunan kita dan diwajibkan untuk menjaga diri kita dan diri mereka dari siksa api neraka:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS at-Tahrim [66]: 6)

Sabda Rasul saw.: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orangtuanyalah yang menjadikannya nasrani, yahudi atau majusi. (HR Bukhari)
Bro, untuk bisa dapetin keluarga yang hebat dalam mendidik anak, hebat dalam kualitas keimanannya kepada Allah Swt., tentunya kita sendiri wajib menjadi baik berdasarkan tuntutan dan tuntunan ajaran Islam yang benar pula. Kita dan calon pasangan hidup kita kudu baik dua-duanya. Sebab, tentu bagai pungguk merindukan bulan berharap dapet keturunan yang berkualitas tapi kita sendiri sebagai ayahnya atau ibunya nggak taat total sama Allah Swt. dan RasulNya. Iya nggak sih? So, mari kita menjadi baik dan mencari pasangan yang baik pula suatu saat nanti.

Ini mutlak dipenuhi. Sebab, hanya dari keluarga hebat yang menanamkan nilai-nilai Islam kepada anak-anaknya yang akan melahirkan generasi gemilang super keren. Kamu pernah tahu Zubair bin Awam? Ia adalah salah seorang dari pasukan berkudanya Rasulullah saw. yang dinyatakan oleh Umar ibnul Khaththab, “Satu orang Zubair menandingi seribu orang laki-laki.” Ia seorang pemuda yang kokoh akidahnya, terpuji akhlaknya, tumbuh di bawah binaan ibunya, Shafiyah binti Abdul Muthalib, yakni bibinya Rasulullah atau saudara perempuannya Hamzah ra (pamannya Nabi). Wuih, pantes aja keren!

Ali bin Abi Thalib juga nggak kalah keren. Sejak kecil hidup bersama Rasulullah saw. (bahkan masuk Islam pada usia 8 tahun), beliau adalah pemuda teladan bagi pemuda seusianya. Beliau dibina langsung oleh ibunya, yakni Fathimah binti Asad dan yang menjadi mertuanya, Khadijah binti Khuwailid ra. Waduh, jaminan mutu dah!
Begitu pula dengan Abdullah bin Ja’far, seorang bangsawan yang terkenal kebaikannya. Beliau dididik langsung oleh ibunya yang bernama Asma binti Umais.

Sobat, tiga nama ini tentu menjadi bukti bahwa bakalan lahir generasi hebat dan gemilang jika keluarganya juga hebat. Tentu keluarga seperti ini pasti udah menyiapkan generasi penerusnya agar lebih baik dari mereka. Nggak main-main, gitu lho.

Kalo kamu belum puas dengan tiga nama tadi, Islam masih memiliki Umar ibnu Abdul Aziz. Beliau pernah menangis sedih ketika usianya masih sangat kecil. Ibunya bertanya kenapa Umar menangis? Beliau menjawab, “Aku ingat mati, Bu!” Saat itu, beliau sudah hapal al-Quran. Mendengar jawaban sang buah hati, ibunya pun menangis terharu. Duh, pantes aja udah dewasanya beliau menjadi Khalifah (kepala negara pemerintahan Islam). Subhanallah!

Boys, berkat didikan dan pembinaan ibunya yang shalihah, Sufyan ats-Tsauriy tumbuh menjadi ulama besar dalam bidang hadist. Saat ia masih kecil ibunya berkata padanya, “Carilah ilmu, aku akan memenuhi kebutuhanmu dengan hasil tenunanku.” Wuih, berbahagialah memiliki ibu yang bisa memotivasi kita untuk menjadi lebih baik. Benar-benar udah disiapkan dengan matang. Semoga kita juga bisa seperti beliau-beliau ya. Amin. Sekarang belum terlambat kok untuk berbenah. Insya Allah.

Girl, sosok ayah juga kerap mampu memberikan warna bagi anak-anaknya. Kalo baik dalam mendidik anaknya, insya Allah akan melahirkan generasi yang super keren. Salah satunya adalah ulama penulis tafsir Fizilalil Quran, yakni Syaikh Sayyid Quthb. Beliau menyampaikan testimoni untuk ayahnya, “Semasa kecilku, ayah tanamkan ketakwaan kepada Allah Swt. dan rasa takut akan hari akhirat. Engkau tak pernah memarahiku, namun kehidupan sehari-harimu telah menjadi teladanku, bagaimana prilaku orang yang ingat akan hari akhir.” (Majalah al-Muslimun No. 298, Januari 1995)

Duh, keluarga yang hebat. Maka, wajar pasti akan lahir generasi gemilang hasil pendidikan keluarga yang keren seperti itu. Pantas saja Imam Syafi’i udah bisa hapal al-Quran seluruhnya pada usia 7 tahun dan menjadi qadhi (hakim) pada usia 17 tahun. Luar biasa dan super genius!

Di bawah lindungan negara
Sobat, generasi gemilang Islam juga bisa kian mengkilap setelah ‘diproduksi’ oleh pemerintahan yang menerapkan Islam sebagai ideologi negara. Untuk mencerdaskan kaum Muslimin dan rakyatnya secara umum, Khilafah Islamiyah menyediakan lembaga-lembanga keilmuan. Islam membangun ribuan al-Katatib, yakni wadah keilmuan untuk mempelajari al-Quran, menulis dan berhitung. Dibudayakan juga diskusi-diskusi keilmuan di masjid-masjid untuk melayani pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat soal fikih, hadis, tafsir dan bahasa. Bahkan Muqri Rasy’an bin Nazhif ad-Dimasyqi mendirikan lembaga keilmuan Quran (untuk mempelajari al-Quran) pada tahun 400 H di Damaskus. Sementara khusus untuk hadis, didirikan oleh Nuruddin Mahmud bin Zanky, juga di Damaskus. Selain itu, madrasah (sekolah) dan Jami’ah (universitas) juga didirikan.

Al-Hakam bin Abdurrahman an-Nashir telah mendirikan Universitas Cordova yang saat itu menampung (mahasiswa) dari kaum muslimin maupun orang Barat. Selain itu dibangun pula Universitas Mustanshirriyah di Baghdad. Sekadar tahu aja, universitas-universitas ini telah mencetak para ilmuwan yang pengaruhnya mendunia hingga saat ini melalui berbagai temuan-temuannya, seperti al-Khawarizmi, Ibnu al-Haisam, Ibnu Sina, Jabir bin Hayan, dan lainnya (Muhammad Husein Abdullah, Studi Dasar-dasar Pemikiran Islam, hlm. 158-159)

Hasil pendidikan dan penyediaan fasilitas yang bagus ini paling nggak dalam sejarah tercatat beberapa perkembangan ilmu pengetahuan dan penemuan oleh ilmuwan-ilmuwan Muslim. Beberapa di antaranya: bidang kedokteran (kaum muslimin berhasil mengembangkan teknik pembiusan untuk pertama kalinya dalam sejarah kedokteran dunia, dikembangkan juga teknik operasi, pendirian rumah sakit dan obat-obatan).

Dalam ilmu kimia (di sini kaum muslimin mengenalkan istilah alkali, menemukan amonia, teknik destilasi atau penyulingan, penyaringan, dan sublimasi, memperkenalkan belerang dan asam nitrit, mempopulerkan industri kaca dan kertas, serta penemuan lainnya). Dalam ilmu tumbuh-tumbuhan (melakukan penelitian terhadap tumbuh-tumbuhan yang bisa digunakan untuk pengobatan, bahkan mengklasifikasikan berbagai jenis tumbuhan).

Terus, dalam ilmu pengetahuan alam (penemuan neraca, penemuan pendulum untuk jam dinding, ilmu optik, dan telah mampu merumuskan perbedaan antara kecepatan cahaya dan kecepatan suara, termasuk kaum muslimin berhasil menemukan teknologi kompas magnetis untuk mengetahui arah mata angin); matematika (berhasil dikembangkan perhitungan desimal dan kwadrat, juga menciptakan berbagai rumus) (O. Solihin, Yes! I am MUSLIM, hlm. 315-316)

Bro, kalo mo ditulis semua kayaknya nggak bakalan cukup cuma di satu edisi buletin kesayangan kamu ini. Mungkin perlu beberapa edisi. Tapi yang pasti, kita pun bisa menjadi generasi gemilang seperti pendahulu kita tersebut. Insya Allah bisa dengan mencontoh model pendidikan yang dikembangkan Islam.

Ya, sebab tujuan pendidikan dalam Islam adalah (1) membentuk manusia agar memiliki kepribadian Islam, (2) mengarahkan peserta didik agar bisa menguasai tsaqafah Islam, (3) menciptakan manusia yang ngerti soal iptek, dan (4) Islam mendidik manusia agar memiliki keterampilan yang memadai untuk pelengkap dalam kehidupannya.

So, tentunya dibutuhkan jaringan dan kerjasama pembinaan yang mantap antara keluarga, sekolah, masyarakat, dan juga negara. Semua komponen wajib serius dan penuh perhatian untuk menghasilkan generasi gemilang. Jangan sampe beda arah dan salah mendidik, sehingga ketika di rumah udah oke, eh, di sekolah nggak benar (atau sebaliknya) karena beda cara dan kebijakan. Nggak banget!

Yuk, kalo emang benar meneladani Rasulullah saw., maka kita teladani juga cara beliau dalam mendidik manusia dengan Islam. [solihin: www.osolihin.wordpress.com]

Thursday, May 17, 2007

99 Langkah Menuju Kesempurnaan Iman

01. Bersyukur apabila mendapat nikmat;
02. Sabar apabila mendapat kesulitan;
03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
08. Jangan usil dengan kekayaan orang;
09. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;
10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;
11. Jangan tamak kepada harta;
12. Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan;
13. Jangan hancur karena kezaliman;
14. Jangan goyah karena fitnah;
15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram;
17. Jangan sakiti ayah dan ibu;
18. Jangan usir orang yang meminta-minta;
19. Jangan sakiti anak yatim;
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;
22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);
23. Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu;
24. Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid;
25. Biasakan shalat malam;
26. Perbanyak dzikir dan do'a kepada Allah;
27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;
28. Sayangi dan santuni fakir miskin;
29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;
30. Jangan marah berlebih-lebihan;
31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;
32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;
33. Berlatihlah konsentrasi pikiran;
34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi;
35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;
36. Jangan percaya ramalan manusia;
37. Jangan terlampau takut miskin;
38. Hormatilah setiap orang;
39. Jangan terlampau takut kepada manusia;
40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala;
41. Berlakulah adil dalam segala urusan;
42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;
44. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran;
45. Perbanyak silaturrahim;
46. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;
47. Bicaralah secukupnya;
48. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;
49. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;
50. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;
51. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin;
52. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;
53. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan;
54. Hormatilah kepada guru dan ulama;
55. Sering-sering bershalawat kepada nabi;
56. Cintai keluarga Nabi saw;
57. Jangan terlalu banyak hutang;
58. Jangan terlampau mudah berjanji;
59. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;
60. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol yang tidak berguna;
61. Bergaul lah dengan orang-orang soleh;
62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;
63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;
64. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;
65. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi;
66. Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya;
67. Jangan benci kepada orang yang membenci kita;
68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan
69. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan.
70. Jangan melukai hati orang lain;
71. Jangan membiasakan berkata dusta;
72. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian;
73. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;
74. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan;
75. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita
76. Jangan membuka aib orang lain;
77. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;
78. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana;
79. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;
80. Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya;
81. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara;
82. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;
83. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;
84. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;
85. Hargai prestasi dan pemberian orang;
86. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;
87. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan.
88. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita;
89. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu;
90. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;
91. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;
92. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina;
93. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya;
94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;
95. Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;
96. Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;
97. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;
98. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan merusakan;
99. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang
"Sebarkanlah walau satu ayat pun" (Sabda Rasulullah SAW) "Nescaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar." (Surah Al-Ahzab:71)

Jilbab Syar'i dan Jilbab Funky

Sesungguhnya agama Islam memerintahkan setiap orang muslim agar mencintai saudaranya bagaikan mencintai dirinya sen- diri, kemudian menghindari mereka dari keburukan sebagaimana ia menghindarkan diri daripadanya, nasehat menasehati demi men- ta'ati kebenaran yang telah didatangkan dari Allah dan Rasul-Nya, baik itu berupa perintah maupun larangan, dengan hati rela mematuhinya.

Di saat agama Islam tiba dan kaum Jahiliyah membenci bayi perempuan, bahkan tega buah hati sendiri dikubur hidup-hidup, tidak memberikan harta warisan kepada wanita, terkadang mem- pusakai wanita bagaikan harta yang lain dengan jalan paksa.

Maka Allah serta Rasul-Nya melarang perbuatan keji ter- sebut, menjaga dan mengangkat derajat wanita bagaikan mutiara berharga, dengan memberikan hak-haknya sebagaimana agama menghormati dan memberikan hak-haknya kepada seorang lelaki.

Demi kesucian masyarakat serta demi keutuhan dan kehor- matan seorang muslimah dari kemaksiatan dan dari kecerobohan orang jahil, maka Islam menganjurkan perkawinan dan mengharam- kan perbuatan zina. Maka demi kesucian dan keutuhan, Allah Maha Penyayang memerintahkan para muslimah agar mengenakan hijab (jilbab), supaya berada di sisi Allah, dan ditempat sejauh mungkin dari perbuatan keji yang dapat menimpa pada diri kaum muslimah.

Simak baik-baik ayat Al Qur'an ini : "Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan pehiasaannya kecuali yang biasa nampak dari pandangan. Dan hen- daklah mereka menutupkan kainkerudung ke dadanya, dan jangan- lah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau keapda ayah mereka, atau putra-putra mereka, atau saudara- saudara mereka, atau putra-putra suami mereka, atau wanita- wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan- pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap� kaum wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat kaum wanita. dan janganlah mereka memukul kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung". (Qs An Nur : 31)

Bagaimana jilbab yang dimaksud dalam ayat diatas,� setidaknya harus memenuhi syarat-syarat hijab atau jilbab sebagai berikut� dan inilah jilbab yang syar'i dan benar :

  1. Menutupi seluruh tubuh, sebagaimana yang difirmankan Allah, "Hendaklah mereka itu mengeluarkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". (Qs Al Ahzab : 59)
  2. Maksud daripada berhijab adalah� untuk menutup tubuh wanita dari pandangan laki-laki. Jadi, bukan yang tipis, yang pendek, yang ketat, tau berkelir serupa dengan kulit, mau- pun yang bercorak dan yang bersifat mengundang penglihat- an laki-laki.
  3. Harus yang longgar, sehingga tidak menampakkan tempat- tempat yang menarik pada anggota tubuh.
  4. Tidak diberi wangi-wangian, hal ini telah diperingatkan oleh Rasulullah saw : "Sesungguhnya seorang wanita yang memakai wangi- wangian kemudian melewati kaum (laki-laki) bermak- sud agar mereka mencium aromanya, maka ia telah melakuk- an perbuatan zina". (HR Tirmidzi)
  5. Pakaian wanita tidak boleh menyerupai laki-laki, "Nabi saw melaknat laki-laki yang mengenakan pakaian wanita, dan seorang wanita yang mengenakan pakaian laki-laki". (HR Abu Dawud dan An Nasai).
  6. Tidak menyerupai pakaian orang kafir, "Siapa yang meniru suatu kaum, maka ia berarti dari golongan mereka". (HR Ahmad)
  7. Berpakaian tanpa bermaksud supaya dikenal, baik itu dengan mengenakan pakaian yang berharga mahal maupun yang mu- rah, jika niatnya untuk dibanggakan karena harganya atau- pun yang kumal jika bermaksud agar dikenal sebagai orang yang ta'at (riya'). "Siapa yang mengenakan pakaian tersohor (bermaksud supaya dikenal) di dunia, maka Allah akan mem- berinya pakaian hina di hari Kiamat, lalu dinyalakan apa pada pakaian tersebut." (HR Abu Dawud)

Sungguh fenomena jilbab pada saat sekarang, membuat kita di satu sisi patut bersyukur, wanita sudah tidak malu lagi untuk berjilbab di manapun tempatnya sehingga jilbab benar-benar telah membudaya di masyarakat dan dianggap sesuatu yang lumrah.Namun di sisi lain jilbab yang sesungguhnya harus memenuhi prasyarat jilbab syar'i sebagaiman tersebut di atas seakan telah berubah fungsi dan ajaran, banyak sekali dan telah� bertebaran dimana-mana jilbab yang bukan lagi syar'i tapi lebih terkesan trendy dan mode atau lebih dikenal dengan jilbab funky yang kebanyakan dari semua itu adalah menyimpang dari syarat-syarat syara' jilbab yang sebenarnya.

Diantara penyimpangan-penyimpangannya� yang ada, antara lain :

  1. Tidak ditutupnya seluruh bagian tubuh. Seperti yang biasa dan di anggap sepele yaitu terbukanya bagian kaki bawah, atau bagian dada karena jilbab diikatkan ke leher, atau yang lagi trendy,� remaja putri� memakai jilbab tapi lengan pakaiannya digulung atau dibuka hingga ke siku mereka.
  2. Sering ditemui adanya perempuan yang berjilbab dengan pakaian ketat, pakaian yang berkaos, ataupun menggunakan pakaian yang tipis, sehingga walaupun perempuan tersebut telah menggunakan jilbab, tapi lekuk-lekuk tubuh mereka dapat diamati dengan jelas.
  3. Didapati perempuan yang berjilbab dengan menggunakan celana panjang bahkan terkadang memakai celana jeans. Yang perlu ditekankan dan telah diketahui dengan jelas bahwa celana jeans bukanlah pakaian syar'i untuk kaum muslimin, apalagi wanita.�
  4. Banyak wanita muslimah di sekitar kita yang memakai jilbab bersifat temporer yaitu jilbab dipakai hanya pada saat tertentu atau pada kegiatan tertentu, kendurian, acara pengajian kampung dsb, setelah itu jilbab dicopot dan yang ada kebanyakan jilbab tersebut sekedar mampir alias tidak sampai menutup rambut atau menutup kepala.

Terkadang, kalau ditanyakan kepada mereka, mengapa kalian berbuat (melakukan) yang demikian, tidak memakai jilbab yang syar'i, padahal telah mengetahui bagaimana jilbab yang syar'i, sering didapati jawaban, "Yaa, pengen aja ", atau "Belum siap ", atau "Mendingan begini daripada tidak memakai jilbab sama sekali ", atau " Jilbab itu khan tidak hanya satu bentuk, jilbab khan bisa dimodofikasi yang penting khan menutup aurat " terkadang didapati juga jawaban, "Kok kamu yang ribut, khan emang sudah menjadi mode yang seperti ini!"

Padahal, dituntutnya jilbab dengan syarat-syarat yang telah ditentukan sesuai dengan hukum syara' yang disebutkan di atas, sesungguhnya akan membawa kebaikan bagi kita sendiri, baik di dunia maupun di akhirat dan bukan didasari atas nafsu atau ditujukan untuk mengekang kita.

�Janganlah sampai suatu kaum, dimana mereka meremehkan perempuan-perempuan/muslimah yang berjilbab hanya karena memakai pakaian/jilbab yang tidak sesuai dengan hukum syara'.�

Apabila kaum telah meremehkan hal ini, maka bagaimana dengan pandangan (penilaian) Allah dan Rasul -Nya terhadap wantia yang seperti ini ? Tidakkah ada bedanya antara perempuan yang berjilbab dengan perempuan yang tidak berjilbab ?

'Ayah, bolehkah berpacaran?'

ABSTRACT:
Mungkin ada diantara kita selaku orangtua yang tidak mampu bersikap tegas dalam menyampaikan ajaran Islam, terutama yang berhubungan dengan psikoseksual remaja. Kita 'malu' menyampaikan kebenaran, padahal itu adalah kewajiban kita untuk menyampaikannya dan hak mereka untuk mengetahuinya. 'Ayah, bolehkah berpacaran?' mungkin salah satu pertanyaan yang lambat laun akan menyergap kita. Salah satu jawaban yang cerdas, memuaskan dan tepat, mungkin dapat kita simak dari artikel di bawah ini.

Semoga Allah SWT memudahkan kita untuk memberikan yang terbaik kepada putra-putri kita, yaitu pendidikan yang baik dan adab yang mulia.
------------------------------------------------------------------

Seorang ayah, bila ia mempunyai putra yang beranjak remaja, lambat atau cepat ia akan disergap oleh pertanyaan seperti ini: 'Ayah, bolehkah berpacaran?' Pengertian 'berpacaran' menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bercintaan, berkasih-kasihan.

Sebagai Ayah yang baik, kita sudah seharusnya sejak jauh hari berusaha menyiapkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tak terduga seperti itu. Namun seringkali kita tidak siap dengan jawaban ketika pertanyaan tadi terlontar dari mulut anak kita. Seorang ayah mempunyai posisi strategis. AYAH TIDAK SAJA MENJADI PEMIMPIN BAGI KELUARGANYA, SEORANG AYAH JUGA SEHARUSNYA BISA MENJADI TEMAN BAGI ANAK-ANAKNYA, MENJADI NARASUMBER DAN GURU BAGI ANAK-ANAKNYA.

'Tiada pemberian seorang bapak terhadap anak-anaknya yang lebih baik dari pada (pendidikan) yang baik dan adab yang mulia.' (HR At-Tirmidzy)

'Barangsiapa yang mengabaikan pendidikan anak, maka ia telah berbuat jahat secara terang-terangan ...'�Ibnu Qayyim.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap kamu akan dimintai pertangungjawaban terhadap apa yang kamu pimpin. Seorang suami (ayah) adalah pemimpin bagi anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dipimpinnya atas mereka." (HR Muslim).

Ada sebuah contoh yang datangnya dari keluarga Pak Syamsi. Ketika Iwan anak remajanya bertanya soal berpacaran, Pak Syamsi yang memang sudah sejak lama mempersiapkan diri, dengan santai memberikan jawaban seperti ini: 'Boleh nak, sejauh berpacaran yang dimaksud adalah sebagaimana yang terjadi antara Ayah dan Bunda' Pak Syamsi menjelaskan kepada Iwan, bahwa berpacaran adalah menjalin tali kasih, menjalin kasih sayang, dengan lawan jenis, untuk saling kenal-mengenal, untuk sama-sama memahami kebesaran Allah di balik tumbuhnya rasa kasih dan sayang itu. Oleh karena itu, berpacaran adalah ibadah. Dan SEBAGAI IBADAH, BERPACARAN HARUSLAH DILAKUKAN SESUAI DENGAN KETENTUAN ALLAH, YAITU DI DALAM LEMBAGA PERKAWINAN.

Di dalam sebuah Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Jangan sekali-kali seorang laki-laki bersendirian dengan seorang perempuan, melainkan si perempuan itu bersama mahramnya.' 'Di luar ketentuan tadi, maka yang sesungguhnya terjadi adalah perbuatan mendekati zina, suatu perbuatan keji dan terkutuk yang diharamkan ajaran Islam (Qs. 17:32).

Allah SWT telah mengharamkan zina dan hal-hal yang bertendensi ke arah itu, termasuk berupa kata-kata (yang merangsang), berupa perbuatan-perbuatan tertentu (seperti membelai dan sebagainya).' Demikian penjelasan Pak Syamsi kepada Iwan anak remajanya.

"DI DALAM LEMBAGA PERKAWINAN, ANANDA BISA BERPACARAN DENGAN BEBAS DAN TENANG, BISA SALING MEMEMBELAI DAN MENGASIHI, BAHKAN LEBIH JAUH DARI ITU, YANG SEMULA HARAM MENJADI HALAL SETELAH MENIKAH, YANG SEMULA DIHARAMKAN TIBA-TIBA MENJADI HAK BAGI SUAMI ATAU ISTRI YANG APABILA DITUNAIKAN DENGAN IKHLAS KEPADA ALLAH AKAN MENDATANGKAN PAHALA." Demikian penjelasan pak Syamsi kepada Iwan.

"Namun jangan lupa," sambung pak Syamsi, "ISLAM MENGAJARKAN DUA HAL YAITU MEMENUHI HAK DAN KEWAJIBAN SECARA SEIMBANG. DI DALAM LEMBAGA PERKAWINAN, KITA TIDAK SAJA BISA MENDAPATKAN HAK-HAK KITA SEBAGAI SUAMI ATAU ISTERI, NAMUN JUGA DITUNTUT UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN, MENAFKAHI DENGAN LAYAK, MEMBERI TEMPAT BERNAUNG YANG LAYAK, DAN YANG TERPENTING ADALAH MEMBERI PENDIDIKAN YANG LAYAK BAGI ANAK-ANAK KELAK ..."


Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang yang membina anaknya adalah lebih baik daripada ia bersedekah satu sha' ... (HR At-Tirmidzy).

"Nah, apabila ananda sudah merasa mampu memenuhi kedua hal tadi, yaitu hak dan kewajiban yang seimbang, maka segeralah susun sebuah rencana berpacaran yang baik di dalam sebuah lembaga perkawinan yang dicontohkan Rasulullah..." Demikian imbuh pak Syamsi.

Seringkali kita sebagai orangtua tidak mampu bersikap tegas di dalam menyampaikan ajaran Islam, terutama yang sangat berhubungan dengan perkembangan psikoseksual remaja. Seringkali kita 'malu' menyampaikan kebenaran yang merupakan kewajiban kita untuk menyampaikannya, sekaligus merupakan hak anak untuk mengetahuinya. Sebagai anak, seorang Iwan memang harus mempunyai tempat yang cukup layak untuk menumpahkan aneka pertanyaannya. Sebagai lelaki muda, yang ia butuhkan adalah sosok ayah yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaannya dengan cerdas, memuaskan, dan tepat. Seorang ayah yang mampu menjawab pertanyaan bukan dengan marah-marah. Berapa banyak remaja seperti Iwan diantara kita yang tidak punya tempat bertanya yang cukup layak?

Bagi seorang Iwan, sebagaimana dia melihat kenyataan yang terjadi di depan matanya, berpacaran adalah memadu kasih diantara dua jenis kelamin yang berbeda, sebuah ajang penjajagan, saling kenal diantara dua jenis kelamin berbeda, antara remaja putra dengan remaja putri, yang belum tentu bermuara ke dalam lembaga perkawinan. Hampir tak ada seorang pun remaja seperti Iwan yang mau menyadari, bahwa perilaku seperti itu adalah upaya-upaya mendekati zina, bahkan zina itu sendiri!

Celakanya, hanya sedikit saja diantara orangtua yang mau bersikap tegas terhadap perilaku seperti ini. Bahkan, seringkali sebagian dari orangtua kita justru merasa malu jika anaknya yang sudah menginjak usia remaja belum juga punya pacar. Sebaliknya, begitu banyak orangtua yang merasa bangga jika mengetahui anaknya sudah punya pacar. 'Berapa banyak kejahatan yang telah kita buat secara terang-terangan ...?'

Di sebuah stasiun televisi swasta, ada program yang dirancang untuk mempertemukan dua remaja berlawanan jenis untuk kelak menjadi pacar. Di stasiun teve lainnya ada sebuah program berpacaran (dalam artian perbuatan mendekati zina) yang justru diasosiasikan dengan heroisme, antara lain dengan menyebut para pelakunya (para pemburu pacar) sebagai "pejuang." Dan bahkan para "pejuang" ini mendapat hadiah berupa uang tunai yang menggiurkan anak-anak remaja. Perilaku para "pejuang" ini disaksikan oleh banyak remaja, sehingga menjadi contoh bagi mereka.

Makna pejuang telah bergeser jauh dari tempatnya semula. Seseorang yang melakukan perbuatan mendekati zina disebut "pejuang." Hampir tidak pernah kita mendengar ada seorang pelajar yang berprestasi disebut pejuang. Jarang kita dengar seorang atlet berprestasi disebut pejuang.

*IKATLAH ILMU DENGAN MENULISKANNYA*
Al-Hubb Fillah wa Lillah,

Abu Aufa

IBU..., CERITAKAN AKU TENTANG IKHWAN SEJATI...

Seorang remaja pria bertanya pada ibunya: Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati...

Sang Ibu tersenyum dan menjawab... Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya....

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.....

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa ...

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah... � Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan...

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu...

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya...

Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia mengahdapi lika-liku kehidupan...

Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca...

....setelah itu, ia kembali bertanya...

" Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ?"

Sang Ibu memberinya buku dan berkata.... "Pelajari tenteng dia..." ia pun mengambil buku itu

"MUHAMMAD", judul buku yang tertulis di buku itu

WANITA AHLI SURGA CIRINYA

Wanita Ahli Surga Dan Ciri-Cirinya Ahad,

Setiap insan tentunya mendambakan kenikmatan yang paling tinggi dan abadi. Kenikmatan itu adalah Surga. Di dalamnya terdapat bejana-bejana dari emas dan perak, istana yang megah dengan dihiasi beragam permata, dan berbagai macam kenikmatan lainnya yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbetik di hati.

Dalam Al Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang menggambarkan kenikmatan-kenikmatan Surga. Diantaranya Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"(Apakah) perumpamaan (penghuni) Surga yang dijanjikan kepada orang-orang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamr (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang disaring dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?" (QS. Muhammad : 15)

"Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk Surga). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam Surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dengan membawa gelas, cerek, dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan." (QS. Al Waqiah : 10-21)

Di samping mendapatkan kenikmatan-kenikmatan tersebut, orang-orang yang beriman kepada Allah Tabaraka wa Ta'ala kelak akan mendapatkan pendamping (istri) dari bidadari-bidadari Surga nan rupawan yang banyak dikisahkan dalam ayat-ayat Al Qur'an yang mulia, diantaranya :

"Dan (di dalam Surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik." (QS. Al Waqiah : 22-23)

"Dan di dalam Surga-Surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan, menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni Surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin." (QS. Ar Rahman : 56)

"Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan." (QS. Ar Rahman : 58)

"Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya." (QS. Al Waqiah : 35-37)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam menggambarkan keutamaan-keutamaan wanita penduduk Surga dalam sabda beliau :

" ... seandainya salah seorang wanita penduduk Surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk Surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita Surga yang ada di kepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya." (HR. Bukhari dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu)

Dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

Sesungguhnya istri-istri penduduk Surga akan memanggil suami-suami mereka dengan suara yang merdu yang tidak pernah didengarkan oleh seorangpun. Diantara yang didendangkan oleh mereka : "Kami adalah wanita-wanita pilihan yang terbaik. Istri-istri kaum yang termulia. Mereka memandang dengan mata yang menyejukkan." Dan mereka juga mendendangkan : "Kami adalah wanita-wanita yang kekal, tidak akan mati. Kami adalah wanita-wanita yang aman, tidak akan takut. Kami adalah wanita-wanita yang tinggal, tidak akan pergi." (Shahih Al Jami' nomor 1557)

Apakah Ciri-Ciri Wanita Surga

Apakah hanya orang-orang beriman dari kalangan laki-laki dan bidadari-bidadari saja yang menjadi penduduk Surga? Bagaimana dengan istri-istri kaum Mukminin di dunia, wanita-wanita penduduk bumi?

Istri-istri kaum Mukminin yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tersebut akan tetap menjadi pendamping suaminya kelak di Surga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama dengan yang diperoleh penduduk Surga lainnya, tentunya sesuai dengan amalnya selama di dunia.

Tentunya setiap wanita Muslimah ingin menjadi ahli Surga. Pada hakikatnya wanita ahli Surga adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki. Diantara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah :

1. Bertakwa.

2. Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.

3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu.

4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.

5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.

6. Gemar membaca Al Qur'an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.

7. Menghidupkan amar ma'ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.

8. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.

9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.

10. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.

11. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.

12. Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).

13. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.

14. Berbakti kepada kedua orang tua.

15. Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.

Demikian beberapa ciri-ciri wanita Ahli Surga yang kami sadur dari kitab Majmu' Fatawa karya Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah juz 11 halaman 422-423. Ciri-ciri tersebut bukan merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri wanita Ahli Surga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Ta'ala berfirman :

" ... dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar." (QS. An Nisa' : 13).

Wallahu A'lam Bis Shawab.

Merubah Kiblat Wanita

Modern biasanya selalu dikaitkan dengan western. Itulah sebabnya kiblatdari modernisasi adalahBarat. Apa saja yang ada di Barat dianggap maju, modern, dan prestisius. Mengikuti arus kemajuan, sebaliknya, membelakangi Barat adalah kolot, kuno dan tradisional.

Rata-rata kita takut kena cap ini. Termasuk para wanita kita. Itulah sebabnya, sejak tahun enampuluhan terbit majalah manita yang menterjemahkan langsung gaya hidup Barat. Majalah-majalah itu telah mempelopori modernisasi wanita Indonesia dengan menelan pil Barat bulat-bulat.

Hampir semua rubrik di majalah itu, mulai dari mode hingga profil, dari rubrik konsultasi hingga Menu Minggu ini, menampilkan gaya hidup Barat. Yang dihidangkan sebagai tokoh adalah wanita karir, bintang film, foto model atau istri-istri pejabat yang kesukaannya menghambur-hamburkan kekayaan.

Tentu saja banyak pembacanya kemudian ikut-ikutan hanyut mengikuti arus yang mereka bawa. Mereka betul-betul menjadi wanita modern dalam pengertian yang mereka buat sendiri. Meninggalkan adat kebiasaan lama.

Ada pula sebenarnya wanita muslimah yang teguh mempertahankan tradisinya, akan tetapi mereka juga berusaha agar tidak dicap sebagai kolot, kuno dan tradisional. Karenanya mereka menggelar seminar dan simposium dengan tema-tema wanita. Mulailah di sana dibahas bahwa poligami itu sebenarnya tidak boleh, karena ada syarat adil bagi suami yang sulit dilaksanakan. Keluar rumah sendirian tanpa mahram itu tidak apa-apa asal bisa menjaga diri baik-baik, wanita karir itu tuntutan zaman, boleh adal suami mengizinkan. Kalau tidak diizinkan yang dipaksa-paksa, dan sebagainya dan sebagainya.

Mereka berusaha dengan segala argumentasinya agar terlihat bahwa sesungguhnya agama Islam ini modern, sesuai dengan tuntutan masa kini. Mereka khawatir dicap kolot dan konservatif, karenanya terus berusaha mencari-cari ayat yang dapat membenarkan nila-nilai kemodernan. Mulailah mereka berusaha untuk menghapus pembagian hak waris wanita dengan menyamakannya dengan pria, membolehkan wanita membuka aurat, karena alasan kondisi iklim dan cuaca. Ketika kaum pria tampil di ring tinju, mereka juga menuntut untuk diberi kesempatan bertinju, begitu juga sepak bola, angkat besi dsb.

Dengan rekayasa mereka, jadilah Islam ini pas dan sesuai dengan tuntutan zaman, yang notabene sesuai dengan tuntutan nafsu keserakahan manusia di abad modern ini.

Akan tetapi setelah berjalan sekian lama, hasil dari peniruan buta terhadap Barat ini ternyata membawa dampak yang luar biasa. Kebejadan moral melanda generasi muda. Tak terelakkan, para orang tua yang dulu paling getol mengkampanyekan nila-nilai Barat juga ikut khawatir nasib anak-anaknya.

Mereka tidak bisa menerima sepenuhnya pergaulan bebas, kumpul kebo, rok mini, free sex, pengguguran kandungan, dan adegan panas lainnya, yang merupakan ekses dari diberlakukannya ajaran Barat yang serba individualistis dan liberal itu.

Sayang, sekalipun sudah babak-belur, mereka belum mau kembali kepada Islam. Mereka lebih cenderung untuk menggali kembali mutiara hikmah yang ditinggalkan oleh para nenek moyangnya.

Mereka mencoba kembali untuk menggali falsafah, nilai-nilai moral dan etika ketimuran untuk menetralisir hal-hal yang dipandang terlalu ekstrem. Bukankah mereka masih terikat dengan adat tenggang rasa, gotong-royong, sopan-santun, dan nilai-nilai luhur lainnya?

Karenanya, bagi wanita Indonesia, Kartini adalah tokoh yang pantas ditampilkan sebagai wanita Timur yang maju dan modern. Akhirnya, mereka mengupas dan menterjemahkan surat-surat Kartini yang dikirimkan kepada teman-teman Belandanya untuk dijadikan sebagai model dan gaya. Tapi apa yang diperoleh? Tidak lain kecuali terjemahan yang mengada-ada, terjemahan yang kelewat batas, yang andaikata Kartini sekarang lahir tak akan tahu lagi bahwa itu adalah buah ide dan gagasannya.

Padahal mereka tahu sebenarnya bahwa Kartini dulu justru memberontak terhadap nilai-nilai ketimuran yang sekarang justru digandrungi banyak orang. Ia menentang ajaran para bangsawan dan kaum ningrat warisan nenek moyang yang banyak menyesatkan. Bukankah dalam motto Jawa: Surga nunut neraka katut ( Surga atau neraka tergantung suami) tergantung pelajaran yang menyesatkan? Inilah salah satu contoh akstrem ajaran ketimuran.

Hal lain lagi bisa kita gali dari ajaran yang berserakan di dunia Timur lainnya. India mengenal satu paham yang mengharuskan istri ikut dibakar bersama mayat suaminya. Di Jepang dikenal keyakinan yang memperkenankan suami membawa pulang gundik atau pelacur. Arab jahiliah mengenal satu ketentuan untuk mengubur hidup-hidup anak perempuannya sendiri. Dan masih banyak lagi.

Kita mengenal kawin paksa yang mengilhami roman-roman picisan, praktek jual beli wanita, pewarisan istri kepada anaknya, dan sebagainya. Masihkah kita akan kembali lagi menggali ajaran Timur untuk mengangkat harkat dan martabat wanita kini?

Tak perlu lagi berspekulasi. Ajaran Islam telah memberi kepastian kepada kita bagaimana cara untuk jadi wanita shalihah. Tuntunannya sudah jelas. Ajarannya sudah gamblang. Hasilnya juga sudah cukup mengagumkan. Tinggal mempraktekkan saja sesungguhnya.

Wanita muslimah tak perlu lagi menuntut persamaan haknya dengan pria, apalagi mempromosikan emansipasi yang lahir dari dunia non islami. Islam memberikan hak-hak yang cukup besar kepada wanita yang tidak dimiliki oleh ajaran Timur dan Barat.

Cara pandang dan cara pendekatan Islam terhadap wanita memang beda dengan ajaran Timur dan Barat. Barat memandang pria dan wanita adalah sama, yang punya hak tidak berbeda. Dengan demikian satu dengan yang lain dapat saling berkompetisi, atau lebih jauh lagi saling mengganti. Itulah sebabnya wanita barat mengejar kemandirian sedemikian rupa agar sama sekali tidak bergantung kepada lelaki.

Bagi mereka lembaga keluarga tidak perlu dibutuhkan. Kalau mereka butuh melampiaskan nafsu birahinya tak perlu susah-susah, cukup datang kerumah bordil atau mengajak teman sekerjanya sendiri. Selesai urususan itu, berarti bereslah semuanya, tanpa ikatan apa-apa.

Dalam urusan karir, mereka juga punya kiat sendiri. Kalau pria bisa jadi presiden, kenapa wanita tidak? Kalau pria bisa memimpin sekian banyak perusahaan, kenapa wanita tidak? Dan seterusnya, hingga barangkali, kalau pria kencing berdiri, kenapa wanita tidak? Naudzubillahi min dzalik.

Dari paham seperti ini akhirnya lahir dengan suburnya lembaga-lembaga prostitusi yang resmi atau setengah resmi dengan segala perangkat dan fasilitasnya. Lahir juga dari sana paham free sex, kumpul kebo, film porno, dan sejenisnya.

Sebaliknya, ajaran Timur melihat wanita hanya sebagai pemuas kebutuhan pria. Wanita tak lebih dari binatang piaraan yang sewaktu-waktu dapat dilepas atau dikurung sesuai dengan kebutuhan majikan. Itulah sebabnya, rata-rata di dunia Timur wanita tidak memiliki hak apa-apa di hadapan kaum pria. Mereka dapat dijadikan warisan atau dijadikan lambang kejantanan.

Bukankah para raja dan kaum ningrat dulu merasa lebih gagah dan lebih jantan manakala memiliki sekian banyak selir dan sekian banyak gundik simpanan? Bukankah roman-roman picisan yang bercerita tentang kawin paksa atas wanita lahir dari dunia Timur?

Islam itu tidak Barat tidak Timur. Islam punya konsep sendiri dalam memberikan hak-haknya kepada wanita. Dengan bahasa yang sederhana tapi cukup mengena, Allah menggambarkan dalam firman-Nya: "Mereka ( kaum wanita) itu pakaianmu, (sebaliknya) engkau (kaum lelaki) adalah pakaian mereka." (QS.AL-Baqarah:187)

Dengan demikian jelaslah sudah bagaimana kedudukan wanita di depan pria. Mereka punya hak, seperti kaum pria juga punya hak. Mereka punya kewajiban, seperti kaum pria juga punya kewajiban. Akan tetapi tentu saja bukan persamaan hak. Sebab konstruksi dan konstitusi psikologis wanita dan pria memang berbeda. Tugas dan fungsinya juga tidak sama. Mereka saling melengkapi, bukan saling mengganti. Mereka saling bergantung, bukan hidup sendiri-sendiri.

Dunia ini tak akan seimbang manakala salah satunya tidak ada. Dunia akan terasa guncang manakala mereka saling berselisih, berebut tugas dan fungsi.

Islam mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya kaum wanita dan kaum lelaki saling berbagi tugas agar dunia semakin seimbang dan serasi.

Sebagai agama fitrah, Islam selalu pas dan cocok dengan naluri dan kebutuhan jasmani ruhani manusia.Adapun kalau banyak orang yang merasa bahwa Islam itu tidak pas lagi barangkali perlu dikoreksi mungkin dalam dirinya sudah tertimbun kebiasaan-kebiasaan yang menyimpang sehingga tak terasa lagi kalau sudah menyimpang. Ibarat orang yang menyandang penyakit yang sudah akut, ia tak lagi merasakan sakit. Atau orang yang sudah kecanduan rokok. Mereka tidak ingat lagi bahwa pada hakikatnya tembakau itu menyesakkan, seperti ketika ia penghisapnya pertama kali.

Mungkin kita sudah kecanduan racun-racun Barat, melalui media massa yang kita pelototi setiap waktu. Televisi, majalah, tabloid dan koran-koran yang menterjemahkan mentah-mentah ajaran Barat telah mengalir bersama aliran darah dan masuk dalam sumsum kita. Akibatnya, kita asing dengan ajaran kita sendiri.

Pendidikan Ramadhan yang baru kita lewati, diharapkan mengaktifkan kembali fungsi-fungsi ruhani yang telah rusak, kemudian kita berjalan dengan penuh kesadaran memilih Islam sebagai pilihan. Insya Allah.

Are You Happy To be Muslim?

"Are You Happy to be Muslim?" adalah pertanyaan yang paling terakhir yang dilemparkan oleh salah seorang guru, dari sejumlah 12 pertanyaan yang telah disiapkan disebuah sekolah SD di Mottingham Primary School, Bromley, Kent, Engand.

" Tolong deh mbak..mereka minat banget sama Islam. Saya engga bisa ngomongnya, apalagi tentang Islam, wah pake bahasa Inggris lagi", pinta mbak Adila disuatu petang. Ah, dengan serta merta kusambut undangannya yang cukup menantang ini. Ini kesempatan baik, kufikir, untuk berda'wah, dengan senang hati, saya bersedia memenuhi undangan dan pinta Adila ."Bener nih mbak, bisa ya.makasih banget lo ?"Adila meyakinkan dirinya.

Demikian, suatu pagi, dihari Kamis yang cerah, dengan izin Allah, saya berdiri didepan sebuah kelas untuk memperkenalkan apa itu Islam. Acara tsb dijadawalkan sekitar jam 9.15 pagi disebuah sekolah 'Mottingham Primary School' setara dengan SD, dikota kecil Mottingham, Bromley, Kent.

Kami naik kelantai atas dan nampak anak-anak sekitar usia 8-9 tahun serta 4 orang guru tengah menanti kedatangan kami. Kami disambut hangat. Anak-anak murid dari kelas sebelah dipanggil untuk bergabung, katanya ada sekitar 39-40 jumlahnya. Mereka masing masing mengambil tempat duduk. Mayoritas memang anak-anak berkulit putih. Anak-anak Inggris. Ada dua anak lelaki berkulit coklat, satu berkulit hitam dan satu perempuan berkulit coklat sawo matang. Ada pula satu anak, sepertinya turunan Arab yang ternyata ayahnya orang Iraq dan satu anak Indonesia yang bernama Rania.

Salah seorang guru membuka acara dan mengatakan bahwa anak-anak sudah menyiapkan pertanyaan tentang Islam...the children have already prepared some questions for you ' ujarnya dengan senyum yang begitu sumringah. Di papan putih, terpampang 12 pertanyaan yang terpantul dari laptop yang mereka gunakan.

Kitab Al-Quran yang cukup besar dan kecil, ukuran pocket size saya keluarkan dari tas, kemudian 1 tulisan kaligrafi hiasan dinding yang terbuat dari kayu hitam atau ebony yang saya beli di Poso, bertuliskan "Allah", sejadah, semuanya ditaruh di meja sedang poster berupa Pilar Islam saya lekatkan dipapan putih dengan perekat

'Good morning children...'ujarku, dengan senyuman yang saya obral semurah-murahnya, merekapun membalas kembali sapaan saya.. Lalu memperkenalkan diri, siapa, dari mana asalnya serta dimana tinggal. Sebelum saya menjawab pertanyaan mereka saya ingin memperkenalkan dulu apa itu Islam, 'Let me intoduce what is Islam first before I answer all your question? Is that ok? "Yeeeees..!" serempak, mereka setuju. Mereka nampak antusias sekali. .

.'Islam..artinya damai dan penyerahan total' saya memulai. 'Islam means peace, submission and obidience..."Muslim percaya bahwa hanya ada satu Tuhan yang dinamakan Allah. Muslims believe that there is only one God, whose name in the Arabic language is Allah, sambil saya meminta mereka untuk menyebutkan kata-kata 'Allah', serempak mereka menyebut kata-kata A L L A H...saya minta mereka mengucapkan kurang lebih 2 atau 3 kali, subhanallah, mereka menirukan dengan susah payah namun penuh semangat. (Duuh saya berharap dan berdoa agar nur ini masuk menyelinap ke qalbu mereka). Huruf Arab yang dalam bentuk kaligrafi itu saya tunjukan.

" Islam melarang menggambar atau mengimijinasi bentuk Allah" hal ini kami yakinkan kepada mereka, 'kalaupun ada kubus hitam yang bernama Ka'bah itu hanya sebagai patokan untuk sholat ke satu arah, bukan berarti kita menyembah kubus hitam itu" tambah saya. Alakadarnya pula kita terangkan dimana Islam lahir, kapan, berapa jumlah pemeluk Islam sedunia dan berapa pemeluk Islam di London, Scotland, Wales, Irlandia Utara dan Uk secara keseluruhan.

Lalu saya lanjutkan bahwa Tuhan memiliki nabi yang sangat spesial yaitu nabi Ibrahim as, nabi Musa as, nabi Isa as dan Muhammad saw, God had special messengers or prophets Abraham, Moses, Jesus and Muhammad (peace be upon them all) were God's prophets. Sempat saya selipkan bagaimana Muslim menambahkan kata sallalhu 'alaihi wassalam, peace be upon him tatkala kita menyebut nama nabi Muhammad.

Bertutur tentang Muhammad saw, tentang keyatiman beliau sambil juga membandingkan betapa mereka beruntung yang memiliki kedua orang tua, sekaligus memaparkan kesantunan dan kejujuran Rasulullah, tatkala beliau remaja. Kita berupaya untuk menyisakan kesan bahwa Rasul kita adalah semata-mata manusia biasa' yang tidak perlu di kultuskan dan perTuhankan. Muslim tidak membolehkan menggambar Rasulullah karena pesan yang bernama hadith dan sunah Nabi Muhammada lebih penting. Begitu pula kami sampaikan tentang nabi Isa as, yang dikenal sebagi Yesus serta pengakuan kita akan kenabian Nabi Isa as.

Disaat memaparkan mengenai Al-Quran, kapan dan berapa ayat dan berapa lama ayat-ayat Al-Quran ini diturunkan dan berlangsung, kami sampaikan bahwa dari seusia dini anak-anak Muslim sudah belajar membaca Al-Quan bahkan untuk menghafalnya.

Ibu guru menginterupsi, mengatakan bahwa Rania sudah memberikan contoh dan mengajar kami untuk menyebutkan kata kata : 'Bismillahirakhmanirrahiim..' ujarnya ' Oh really...that is good, saya sangat terkesan. Rania tanpa malu tersipu mendapat pengakuan dan pujian seperti itu didepan kelas. 'Well Done Rani! saya memberikan pujian atau kredit kepada Rania yang duduk dibelakang bersama teman-temannya.

Diam sejenak, memandang wajah setiap anak. Saya bisa menangkap sesuatu. Kita semua tahu bahwa berbicara didepan anak-anak sesungguhnya tidak mudah, saat saya menangkap wajah yang kelihatannya mengantuk dan mulai menguap, lantas kita lemparkan pertanyaan kepada mereka. 'Are you bored with me atau am I boring? hah, tiba2 mereka menjawab serentak 'Nooooo...' merekapun jadi terbangun lagi dari rasa kantuknya.

Untuk menghilangkan rasa bosan dan kantuk ini segera saya lemparkan pertanyaan tentang agama apa saja yang ada didunia dan yang mereka ketahui tentang Islam. Sang ibu guru mendorong anak-anak muridnya agar mengatakan apa yang mereka tahu dan baca tentang Islam:: "Come on children tell us what you have learnt about Islam, you have read a lot..." . Mereka mengangkat tangan ingin menyampakan apa yang mereka tahu.Yang lucunya mereka tidak bisa membedakan antara Christian dan Chatolic (Kristen dan katolik)dianggap sebagai dua agama yang berbeda. Itulah yang mereka ketahui.

"Do you have Muslim friends at all..? Secara serempak mereka menoleh ke Rania. Betul-betul Rania mendapat perhatian penuh, ia nampak tersipu malu. 'Only one? tanya saya agak heran. Ah, betul saja ternyata Muslim disitu amat langkanya, begitu super minoritas.

Ibugurupun memerangkan bahwa Rania telah banyak menunjukan bagaimana dia menghafal surat-surat Al-quran dan bahkan menunjukan kepada kami bagaimana sembahyang. Saya merasa kagum dan bangga terhadap sigadis kecil Indonesia ini.

'Now Rani can you show us that you can recite Al-Quran, so everybody can hear it ? pinta saya. Mamahnya Rani meminta: 'Ayo Rani baca surat yang pendek, jangan malu-malu dong. Apa mau baca Al-Fatihah saja ya?' Rani tanpak ragu, tapi akhirnya ia bersedia, dengan pelan ia melafadzkan surat Al-Fatihah, semua diam, suasana begitu hening, mendengarkan Rania. Begitu selesai, anak-anak bertepuk tangan untuk Rania.

Kini giliran menjawab semua pertanyaan. Subhanallah, mereka berebut untuk bertanya (ah dasar anak Inggris, mereka begitu berani dan sangat pede banget). Sakingan begitu banyaknya yang mengangkat tangan ingin bertanya, terpaksa Ibuguru memilih mereka untuk membacakan pertanyaan yang sudah terpampang dipapan putih.

Sesi Tanya Jawab
Dari sekian banyaknya pertanyaan seperti : 'Apakah Muslim mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan? Kenapa Muslim harus puasa? Bagaimana puasa dan seperti apa menahan lapar serta lemahnya badan kalau kita puasa. Apakah Muslim harus puasa dikala bekerja? Itulah pertanyaan yang mereka ajukan.

Kenapa sembahyang lima kali? Kalau sembahyang kenapa menghadap kubus hitam itu .Do you worship the black cubical ? Why? Kalau kamu bekerja bisakah kamu melakukan sholat ditempat bekerja, berapa lama? Subhanallah, pertanyaan ini menggelitik. Akhirnya kuberikan keterangan kenapa kami sholat limakali sehari ' It is a must also to thanks Allah and to remember Him as our creator, sekaligus menggambarkan bagaimana kalau sholat ini tidak mengganggu aktifitas keseharian kita, bahkan menjadi pengobat lelah selain memenuhi kewajiban, dan sholat adalah fardhu.

' Bahkan saya tambahkan bahwa sejak peristiwa 11 September Islam dan Muslim banyak mendapat perhatian. Perhatian itu sendiri ada dua macam tentunya. Yang berminat begitu banyak terhadapa Islam atau sebaliknya 'Yes...infact since the 11 September, I am afraid Muslim and Islam received attention, either many people are interested or many of disliked Islam or Muslim but there are more more pople become Muslim. Sambil menambahkan bahwa ' We are hamless people, we are normal like others, like you all, we love peace and harmonious... only those idiots has done something against humanity..and media exposed it, make people believed it', eiiih koq tiba tiba saya meloncat bicara soal politik.

Kami menambahkan bahwa justru akhir-akhir ini kami diberi kemudahan bahkan kami ditawarkan ruangan untuk sholat sebelum kami memintanya. Misalnya salah seorang teman kami yang diinterview (kebetulan ia seorang muslimah berjilbab), usai interview ' Do you need room for praying?" . Bahkan disetiap gedung besar seperti di gedung Canary Warf, pegawai Muslim yang ratusan jumlahnya mendapat fasilitas ruangan besar untuk sholat dan sholat Jumat di gedung bergengsi di London : http://www.canarywharf.com/mainfrm1.asp

Begitu pula di universitas, siswa Muslim yagn tergabung dalam ISOC (Islamic Society) disediakan satu ruangan sebagai mushola untuk sholat , dan sholat Jumat berjamaah, jadi kehadiran Islam dan Muslim di UK tak bisa dipungkiri .Berkembang pesat. Para guru nampak agak terperangah mendengar keterangan ini, maklum merekaa tinggal di pinggiran London, kota Mottingham yang mayoritas Inggris.

Kota kecil Mottingham ada dibawah naungan Borough of Bromley adalah bagian dari London borough yang berpenduduk mayoritas Inggris putih sekitar 91% sedang sisanya adalah Asia dan mungkin dari Afrika atau Afrika. Jarak antara London pusat dan Bromley, tidak jauh, cuma 1/2 jam dengan kereta api yang berada di zona 5

Disaat salah satu murid bertanya mengapa lelaki dan perempuan terpisah pada waktu sholat...ah pertanyaan ini mengingatkan saya pada anak remajaku pada usia yang sama dengan protesnya. Jawabnya tentu harus sesuai dengan daya tangkap mereka: 'You know when we pray, we have to concentrate, focus only to our God Allah, only Him' Imagine if man and women mix together, next each other, you boys will distract to the girls thinking ' wow she look pretty or she got lovely leg...or eyes' hah tiba-tiba tawa mereka memecah kelas. Akhirnya mereka bisa memahami pemaparan saya dengan kapasitas cara fikir pada seusia mereka.

Ibu guru mendorong mereka untuk bertanya lagi, salah seorang mereka mengangkat tangan: 'Why Muslim are not alowed to eat prok?", saya senyum setengah shock tak tahu apa jawabnya, sambil berfikir, saya lempar kembali' Why do you think Muslim are not alow to eat pork, do you know why? saya beri waktu untuk menjawab, "Hemmm..because they are dirty animal" jawabnya. "Anymore..? tanya saya. 'Because they are naughty animal... binatang nakal, ada yang menambahkan.

Akhirnya saya menyimpulkan bahwa Muslim hanya dibolehkan memakan hewan yang makan rumput dan hewan yang tidak bertaring. Sedang babi makan segala macam, apa saja dimakan, tidak peduli. Sepertinya mereka puas dengan jawaban itu.

"Well I hope you are all happy and now you know what is Islam, but if there is more question you like me to answer please ask me while I am here". Ibu guru yang begitu cermat mendengarkan bertanya' "Are you happy to be Muslim" lalu saya jawab. " " Thank you..yes, I am happy " Saya ulang kembali ' Yes...I am happy and am contented to be Muslim, and even proud to be Muslim too, do you know why?. Because I know why I am coming from, why I am here for, and I know where I am going to when we die, insya Allah, (sakingan terbiasa mengucapkan kata kata ini akhirnya saya terangkan apa arti insya Allah).

Akhrnya saya tutup dan mengucapakana terima kasih atas undangan dan perhatian mereka. Ah, lucu.. secara serempak mereka bertepuk tangan,,, rasa rasanya kami sudah taka terbiasa mendengar applause macam ini.

Ibu guru mendekat dan mengucapkan terima kasih, bahkan sangat menghargai juga bahwa saya menyebut masalah tragedy 11 September. I was going to ask you that, but you have said and clarified it, thank you' ucapnya. Kemudian ia bertanya kalau ia dibolehkan memajang Al-Quran di stand yang terbut dari kayu. Saya katakan boleh, asal jangan ditaruh di lantai.

Dengan segera anak murid berkulit hitam datang mendekat: " Can you leave that Poster for us?" . Allahu Maha Besar!. ' Yes with pleaseure you can have and hang it on the wall' adalah poster Five Pilar of Islam yang saya dapatkan dari kedai buku di Regent Park Mosque, London, satu-satunya dan dengan harga diskon £1 saja.

Luapan perasaan senang dan terima kasih disampaikan oleh para guru yang hadir, juga anak-anak. Mereka berharap akan mengundang lagi untuk mendengarkan tentang Islam lebih banyak. Saya katakan bahwa yang akan datang akan saya presentasikan dengan PowerPoint yang tentu akan lebih menarik. Akhirnya kami tinggalkan sekolah ini dengan sebongkah rasa bahagia bahwa setidaknya Risalah Islam telah kita sampaikan dan berharap mampu menyelinap dibenak dan qalbu anak-anak dan para guru yang asli Inggirs, yang begitu ramah dan santun bahkan sangat Islami, menurut saya.

Bagaimana dengan anda? Sudahkah anda berda'wah? Disekitar kita, keluarga, sahabat, tetangga, walau hanya satu ayat? Bukankah setiap kita punya kewajiban untuk menyampaikan da'wah dengan kapasitas dan kemampuna kita.

Da’wah sebuah keharusan yang harus dilaksanakan oleh setiap kita sebagai Muslim. Tanpa da’wah, Islam akan segera lenyap dari permukaan bumi ini. Imam Khalifa di Masjid Regent Park, London, mengatakan bahwa minimal 3/4 orang, setiap hari, mengucapkan Syahadat, melakukan testimony, memeluk agama Islam.Allah alam bisawab. (Al Shahida)

Katakanlah (wahai Muhammad!):” Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan bashiroh (hujjah/ ilmu)yang nyata. MahasuciAllah dan aku tidak termasuk orang-orang yang musryik”.(QS. Yusuf / 12:108)

HUKUM MUSIK DAN LAGU

"Dan di antara manusia (ada) yang mempergunakan lahwul hadits untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu bahan olok-olokan." (Luqman: 6)

Sebagian besar mufassir berkomen-tar, yang dimaksud dengan lahwul hadits dalam ayat tersebut adalah nyanyian. Hasan Al Basri berkata,ayat itu turun dalam masalah musik dan lagu. Allah berfirman kepada setan:

"Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan suaramu."

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah bersabda:
"Kelak akan ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina, sutera, minuman keras dan musik." (HR. Bukhari dan Abu Daud)

Dengan kata lain, akan datang suatu masa di mana beberapa golongan dari umat Islam mempercayai bahwa zina, memakai sutera asli, minum-minuman keras dan musik hukumnya halal, padahal semua itu adalah haram.

Adapun yang dimaksud dengan musik di sini adalah segala sesuatu yang menghasilkan bunyi dan suara yang indah serta menyenangkan. Seperti kecapi, gendang, rebana, seruling, serta berbagai alat musik modern yang kini sangat banyak dan beragam. Bahkan termasuk di dalamnya jaros (lonceng, bel, klentengan).

"Lonceng adalah nyanyian setan ." (HR. Muslim)

Padahal di masa dahulu mereka hanya mengalungkan klentengan pada leher binatang. Hadits di atas menun-jukkan betapa dibencinya suara bel tersebut. Penggunaan lonceng juga ber-arti menyerupai orang-orang nasrani, di mana lonceng bagi mereka merupakan suatu yang prinsip dalam aktivitas gereja.

Nyanyian di masa kini:

Kebanyakan lagu dan musik pada saat ini di adakan dalam berbagai pesta juga dalam tayangan televisi dan siaran radio. Mayoritas lagu-lagunya berbicara tentang asmara, kecantikan, ketampanan dan hal lain yang lebih banyak mengarah kepada problematika biologis, sehingga membangkitkan nafsu birahi terutama bagi kawula muda dan remaja. Pada tingkat selanjutnya membuat mereka lupa segala-galanya sehingga terjadilah kemaksiatan, zina dan dekadensi moral lainnya.

Lagu dan musik pada saat ini tak sekedar sebagai hiburan tetapi sudah merupakan profesi dan salah satu lahan untuk mencari rizki. Dari hasil menyanyi, para biduan dan biduanita bisa mem-bangun rumah megah, membeli mobil mewah atau berwisata keliling dunia, baik sekedar pelesir atau untuk pentas dalam sebuah acara pesta musik.

Tak diragukan lagi hura-hura musik --baik dari dalam atau manca negara-- sangat merusak dan banyak menimbul-kan bencana besar bagi generasi muda. Lihatlah betapa setiap ada pesta kolosal musik,selalu ada saja yang menjadi korban. Baik berupa mobil yang hancur, kehilangan uang atau barang lainnya, cacat fisik hingga korban meninggal dunia. Orang-orang berjejal dan mau saja membayar meski dengan harga tiket yang tinggi. Bagi yang tak memiliki uang terpaksa mencari akal apapun yang penting bisa masuk stadion, akhirnya merusak pagar, memanjat dinding atau merusak barang lainnya demi bisa menyaksikan pertunjukan musik kolosal tersebut. Jika pentas dimulai, seketika para penonton hanyut bersama alunan musik. Ada yang menghentak, menjerit histeris bahkan pingsan karena mabuk musik.

Para pemuda itu mencintai para penyanyi idola mereka melebihi kecintaan mereka kepada Allah Ta'ala yang menciptakannya, ini adalah fitnah yang amat besar.

Semua nyanyian itu hampir sama, bahkan hingga nyanyian-nyanyian yang bernafaskan Islam sekalipun tidak akan lepas dari kemungkaran. Bahkan di antara sya'ir lagunya ada yang berbunyi:

"Dan besok akan dikatakan, setiap nabi berada pada kedudukannya ... Ya Muhammad inilah Arsy, terimalah ..."

Bait terakhir dari sya'ir tersebut adalah suatu kebohongan besar terhadap Allah dan RasulNya, tidak sesuai dengan kenyataan dan termasuk salah satu bentuk pengkultusan terhadap diri Rasul Shallallahu 'Alaihi Wasallam, padahal hal semacam itu dilarang.

"Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan sebagai penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Yunus: 57)

Kiat Mengobati virus nyanyian dan musik :

Di antara beberapa langkah yang dianjurkan adalah:

Jauhilah dari mendengarnya baik dari radio, televisi atau lainnya, apalagi jika berupa lagu-lagu yang tak sesuai dengan nilai-nilai akhlak dan diiringi dengan musik.

Di antara lawan paling jitu untuk menangkal ketergantungan kepada musik adalah dengan selalu mengingat Allah dan membaca Al Qur'an, terutama surat Al Baqarah. Dalam hal ini Allah Ta'ala telah berfirman:

"Sesungguhnya setan itu lari dari rumah yang di dalamnya dibaca surat Al Baqarah."( HR. Muslim)

"Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan sebagai penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (Yunus: 57)

Membaca sirah nabawiyah (riwayat hidup Rasul Shallallahu 'Alaihi Wasallam) , demikian pula sejarah hidup para sahabat beliau.

Nyanyian yang diperbolehkan:

Ada beberapa nyanyian yang diperbolehkan yaitu:

Menyanyi pada hari raya. Hal itu berdasarkan hadits A'isyah:
"Suatu ketika Rasul Shallallahu 'Alaihi Wasallam masuk ke bilik 'Aisyah, sedang di sisinya ada dua orang hamba sahaya wanita yang masing-masing memukul rebana (dalam riwayat lain ia berkata: "...dan di sisi saya terdapat dua orang hamba sahaya yang sedang menyanyi."), lalu Abu Bakar mencegah keduanya. Tetapi Rasulullah malah bersabda: "Biarkanlah mereka karena sesungguhnya masing-masing kaum memiliki hari raya, sedangkan hari raya kita adalah pada hari ini." (HR. Bukhari)

Menyanyi dengan rebana ketika berlangsung pesta pernikahan, untuk menyemarakkan suasana sekaligus memperluas kabar pernikahannya. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

"Pembeda antara yang halal dengan yang haram adalah memukul rebana dan suara (lagu) pada saat pernikahan." (Hadits shahih riwayat Ahmad). Yang dimaksud di sini adalah khusus untuk kaum wanita.

Nasyid Islami (nyanyian Islami tanpa diiringi dengan musik) yang disenandungkan saat bekerja sehingga bisa lebih membangkitkan semangat, terutama jika di dalamnya terdapat do'a. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyenandungkan sya'ir Ibnu Rawahah dan menyemangati para sahabat saat menggali parit. Beliau bersenandung:

"Ya Allah tiada kehidupan kecuali kehidupan akherat maka ampunilah kaum Anshar dan Muhajirin."

Seketika kaum Muhajirin dan Anshar menyambutnya dengan senandung lain:

"Kita telah membai'at Muhammad, kita selamanya selalu dalam jihad."

Ketika menggali tanah bersama para sahabatnya, Rasul Shallallahu 'Alaihi Wasallam juga bersenandung dengan sya'ir Ibnu Rawahah yang lain:

"Demi Allah, jika bukan karena Allah, tentu kita tidak mendapat petunjuk, tidak pula kita bersedekah, tidak pula mengerjakan shalat. Maka turunkanlah ketenangan kepada kami, mantapkan langkah dan pendirian kami jika bertemu (musuh) Orang-orang musyrik telah mendurhakai kami, jika mereka mengingin-kan fitnah maka kami menolaknya." Dengan suara koor dan tinggi mereka balas bersenandung "Kami menolaknya, ... kami menolaknya." (Muttafaq 'Alaih)

Nyanyian yang mengandung pengesaan Allah, kecintaan kepada Rasululah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dengan menyebutkan sifat-sifat beliau yang terpuji; atau mengandung anjuran berjihad, teguh pendirian dan memper-baiki akhlak; atau seruan kepada saling mencintai, tomenolong di antara sesama; atau menyebutkan beberapa kebaikan Islam, berbagai prinsipnya serta hal-hal lain yang bermanfaat buat masyarakat Islam, baik dalam agama atau akhlak mereka.

Di antara berbagai alat musik yang diperbolehkan hanyalah rebana. Itupun penggunaannya terbatas hanya saat pesta pernikahan dan khusus bagi para wanita. Kaum laki-laki sama sekali tidak dibolehkan memakainya. Sebab Rasul Shallallahu 'Alahih Wasallam tidak memakainya, demikian pula halnya dengan para sahabat beliau Radhiallahu 'Anhum Ajma'in.

Orang-orang sufi memperbolehkan rebana, bahkan mereka berpendapat bahwa menabuh rebana ketika dzikir hukumnya sunnat, padahal ia adalah bid'ah, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

"Jauhilah perkara-perkara yang diada-adakan, karena sesungguhnya setiap perkara yang diada-adakan adalah bid'ah. dan setiap bid'ah adalah sesat." (HR. Turmudzi, beliau berkata: hadits hasan shahih).

__________________________________

Kehidupan Yang Berarti

Berapa umur anda saat ini?
25 tahun, 35 tahun, 45 tahun atau bahkan 60 tahun...
Berapa lama anda telah melalui kehidupan anda?
Berapa lama lagi sisa waktu anda untuk menjalani kehidupan?
Tidak ada seorang pun yang tahu kapan kita mengakhiri hidup ini.

Matahari terbit dan kokok ayam menandakan pagi telah tiba. Waktu untuk kita
bersiap melakukan aktivitas, sebagai karyawan, sebagai pelajar, sebagai
seorang profesional, dll.
Kita memulai hari yang baru. Macetnya jalan membuat kita semakin tegang
menjalani hidup. Terlambat sampai di kantor, itu hal biasa. Pekerjaan
menumpuk, tugas dari boss yang membuat kepala pusing, sikap anak buah yang
tidak memuaskan, dan banyak
problematika pekerjaan harus kita hadapi di kantor.
Tak terasa, siang menjemput..."Waktunya istirahat..makan-makan.." Perut
lapar, membuat manusia sulit berpikir. Otak serasa buntu. Pekerjaan menjadi
semakin berat untuk
diselesaikan. Matahari sudah berada tepat diatas kepala. Panas betul hari
ini...
Akhirnya jam istirahat selesai, waktunya kembali bekerja...Perut kenyang,
bisa jadi kita bukannya semangat bekerja malah ngantuk. Aduh tapi pekerjaan
kok masih banyak yang belum selesai. Mulai lagi kita kerja, kerja dan terus
bekerja sampai akhirnya terlihat di sebelah barat...

Matahari telah tersenyum seraya mengucapkan selamat berpisah. Gelap mulai
menjemput. Lelah sekali hari ini. Sekarang jalanan macet. Kapan saya sampai
di rumah. Badan pegal sekali, dan badan rasanya lengket.
Nikmat nya air hangat saat mandi nanti. Segar segar...
Ada yang memacu kendaraan dengan cepat supaya sampai di rumah segera, dan
ada yang berlarian mengejar bis kota bergegas ingin sampai di rumah.
Dinamis sekali kehidupan ini.
Waktunya makan malam tiba. Sang istri atau mungkin Ibu kita telah menyiapkan

makanan kesukaan kita. "Ohh..ada sop ayam"
. "Wah soto daging buatan ibu memang enak sekali".
Suami memuji masakan istrinya, atau anak memuji masakan Ibunya. Itu juga kan

yang sering kita lakukan.

..Selesai makan, bersantai sambil nonton TV. Tak terasa heningnya malam
telah tiba. Lelah menjalankan aktivitas hari ini, membuat kita tidur dengan
lelap. Terlelap sampai akhirnya pagi kembali menjemput dan mulailah hari
yang baru lagi.
Kehidupan..ya seperti itu lah kehidupan di mata sebagian besar orang.
Bangun, mandi, bekerja, makan, dan tidur adalah kehidupan.
Jika pandangan kita tentang arti kehidupan sebatas itu, mungkin kita tidak
ada bedanya dengan hewan yang puas dengan bisa bernapas, makan, minum,
melakukan kegiatan rutin, tidur. Siang atau malam adalah sama.
Hanya rutinitas...sampai akhirnya maut menjemput.

Memang itu adalah kehidupan tetapi bukan kehidupan dalam arti yang luas.
Sebagai manusia jelas kita memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupan.
Kehidupan bukanlah sekedar rutinitas.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencurahkan potensi diri kita untuk
orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita berbagi suka dan duka dengan orang
yang kita sayangi.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita bisa mengenal orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita melayani setiap umat manusia.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencintai pasangan kita, orang tua
kita, saudara, serta mengasihi sesama kita.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita belajar dan terus belajar tentang
arti kehidupan.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita selalu mengucap syukur kepada Yang
Maha Kuasa ..
Kehidupan adalah ... dll.

Begitu banyak Kehidupan yang bisa kita jalani.
Berapa tahun anda telah melalui kehidupan anda ?
Berapa tahun anda telah menjalani kehidupan rutinitas anda ?
Akankah sisa waktu anda sebelum ajal menjemput hanya anda korbankan untuk
sebuah rutinitas belaka ?

Kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput, mungkin 5 tahun lagi, mungkin 1
tahun lagi, mungkin sebulan lagi, mungkin besok, atau mungkin 1 menit lagi.
Hanya Tuhanlah yang tahu...
Pandanglah di sekeliling kita...ada segelintir orang yang membutuhkan kita.

Mereka menanti kehadiran kita. Mereka menanti dukungan kita. Orang tua,
saudara, pasangan, anak, sahabat dan sesama......
Serta Tuhan yang setia menanti ucapan syukur dari bibir kita.

Bersyukurlah padaNYA setiap saat bahwa kita masih dipercayakan untuk
menjalani kehidupan ini. Buatlah hidup ini menjadi suatu ibadah.
Selamat menjalani hidup yang lebih berkualitas.

-----------

Berapa umur anda saat ini?
25 tahun, 35 tahun, 45 tahun atau bahkan 60 tahun...
Berapa lama anda telah melalui kehidupan anda?
Berapa lama lagi sisa waktu anda untuk menjalani kehidupan?
Tidak ada seorang pun yang tahu kapan kita mengakhiri hidup ini.

Matahari terbit dan kokok ayam menandakan pagi telah tiba. Waktu untuk kita
bersiap melakukan aktivitas, sebagai karyawan, sebagai pelajar, sebagai
seorang profesional, dll.
Kita memulai hari yang baru. Macetnya jalan membuat kita semakin tegang
menjalani hidup. Terlambat sampai di kantor, itu hal biasa. Pekerjaan
menumpuk, tugas dari boss yang membuat kepala pusing, sikap anak buah yang
tidak memuaskan, dan banyak
problematika pekerjaan harus kita hadapi di kantor.
Tak terasa, siang menjemput..."Waktunya istirahat..makan-makan.." Perut
lapar, membuat manusia sulit berpikir. Otak serasa buntu. Pekerjaan menjadi
semakin berat untuk
diselesaikan. Matahari sudah berada tepat diatas kepala. Panas betul hari
ini...
Akhirnya jam istirahat selesai, waktunya kembali bekerja...Perut kenyang,
bisa jadi kita bukannya semangat bekerja malah ngantuk. Aduh tapi pekerjaan
kok masih banyak yang belum selesai. Mulai lagi kita kerja, kerja dan terus
bekerja sampai akhirnya terlihat di sebelah barat...

Matahari telah tersenyum seraya mengucapkan selamat berpisah. Gelap mulai
menjemput. Lelah sekali hari ini. Sekarang jalanan macet. Kapan saya sampai
di rumah. Badan pegal sekali, dan badan rasanya lengket.
Nikmat nya air hangat saat mandi nanti. Segar segar...
Ada yang memacu kendaraan dengan cepat supaya sampai di rumah segera, dan
ada yang berlarian mengejar bis kota bergegas ingin sampai di rumah.
Dinamis sekali kehidupan ini.
Waktunya makan malam tiba. Sang istri atau mungkin Ibu kita telah menyiapkan

makanan kesukaan kita. "Ohh..ada sop ayam"
. "Wah soto daging buatan ibu memang enak sekali".
Suami memuji masakan istrinya, atau anak memuji masakan Ibunya. Itu juga kan

yang sering kita lakukan.

..Selesai makan, bersantai sambil nonton TV. Tak terasa heningnya malam
telah tiba. Lelah menjalankan aktivitas hari ini, membuat kita tidur dengan
lelap. Terlelap sampai akhirnya pagi kembali menjemput dan mulailah hari
yang baru lagi.
Kehidupan..ya seperti itu lah kehidupan di mata sebagian besar orang.
Bangun, mandi, bekerja, makan, dan tidur adalah kehidupan.
Jika pandangan kita tentang arti kehidupan sebatas itu, mungkin kita tidak
ada bedanya dengan hewan yang puas dengan bisa bernapas, makan, minum,
melakukan kegiatan rutin, tidur. Siang atau malam adalah sama.
Hanya rutinitas...sampai akhirnya maut menjemput.

Memang itu adalah kehidupan tetapi bukan kehidupan dalam arti yang luas.
Sebagai manusia jelas kita memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupan.
Kehidupan bukanlah sekedar rutinitas.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencurahkan potensi diri kita untuk
orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita berbagi suka dan duka dengan orang
yang kita sayangi.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita bisa mengenal orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita melayani setiap umat manusia.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencintai pasangan kita, orang tua
kita, saudara, serta mengasihi sesama kita.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita belajar dan terus belajar tentang
arti kehidupan.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita selalu mengucap syukur kepada Yang
Maha Kuasa ..
Kehidupan adalah ... dll.

Begitu banyak Kehidupan yang bisa kita jalani.
Berapa tahun anda telah melalui kehidupan anda ?
Berapa tahun anda telah menjalani kehidupan rutinitas anda ?
Akankah sisa waktu anda sebelum ajal menjemput hanya anda korbankan untuk
sebuah rutinitas belaka ?

Kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput, mungkin 5 tahun lagi, mungkin 1
tahun lagi, mungkin sebulan lagi, mungkin besok, atau mungkin 1 menit lagi.
Hanya Tuhanlah yang tahu...
Pandanglah di sekeliling kita...ada segelintir orang yang membutuhkan kita.

Mereka menanti kehadiran kita. Mereka menanti dukungan kita. Orang tua,
saudara, pasangan, anak, sahabat dan sesama......
Serta Tuhan yang setia menanti ucapan syukur dari bibir kita.

Bersyukurlah padaNYA setiap saat bahwa kita masih dipercayakan untuk
menjalani kehidupan ini. Buatlah hidup ini menjadi suatu ibadah.
Selamat menjalani hidup yang lebih berkualitas.

-----------

The Best I Ever Had

Ketika manusi terlahir di dunia percayalah ia tidak datang dengan kebetulan. Keberadaannya merupakan hasil karya yang begitu mengagumkan proses pembentukannyapun begitu menakjubkan, ada sentuhan sentuhan atas dasar kekuasaan yang tiada tara , kun fa ya kun - jadilah maka jadilah, tentunya tidak secara ajaib manusia itu terbentuk ada proses penciptaan sebaik-baiknya bentuk tersebut .tak ada cela dan tak ada yang mampu menandingi kesempurnaan ciptaan Rabbul Izzaati,

Manusi adalah makhluk yang di ciptakan dengan sebaik-baiknya bentuk , ia tercipta berbeda dengan makhluk bumi lainnya ia lah pemegang amanah besar dunia ini yakni khalifah fil ard. Peranannya didunia tak lepas dari peran besar seorang sosok perkasa yang di beri nama ibu� kepadanyalah muara kasih berlabuh.

Tatkala seorang insane baru terlahir dalam keadaan tidak mengetahui apapun dan Allah mengenugrahkan kepadanya pendengaran, penglihatan dan hati agar ia bersyukur (QS. An-Nahl 16 : 78) maka siapalah yang pertam-tama merespon dan menjadikannya berdaya guna selain ketelatenan seorang Ibu�

Allah special menitipkannya kepada seorang perkasa sejak dalam kandungan mula, Allah jadikan Rahim ( tempat yang Kokoh) sebagai tempat bernaungnya individu baru,

Tampak jelas begitu susahnya keberadaan makhluk asing di tubuh manusia yang bernama wanita, namun adakah dari mereka yang sudi berkeluh kesah marah atas karunia terbesar dari Rabbnya itu� ia hanya mampu mendesah lelah namun percayalah desahnya, keluhnya, lelahnya serta kucuran keringatnya tak berarti urung mengandung, ia masih saja sempat tersenyum, dan berharap-harap kapankah sang buah hati itu terlahir.. resahnya ia menanti semakin menguatkannya untuk tetap mampu bertahan memberikan yang terbaik untuk jabang bayinya.

Belum lagi saat sakitnya melahirkan yang merupakan perjuangan seorang wanita diantara hidup dan mati� insya Allah pahala besar bergulir di setiap desah nafasnya.

Dan perjuangannya tak berhenti saat itu, Allah masih saja mempercayakan kepadanya untuk menjadikan individu baru itu sebagai sosok yang dirindui oleh alam semesta. Insan shaleh/ sholehah dambaan ummat, yang senantiasa berbakti kepada Rabbnya menjalani setiap tuntunan dari Rasulullah SAW.

Dan pada saat itu sosok ibulah yang terbaik dalam perannanya, ialah yang memiliki keistimewaan perjuangan meskipun tak seistimewa Siti Asiyah Dan tak setangguh Aminah. Kasih sayang Ibu merupakan puncak nurani tertringgi atas dasar 9 perasaan dan 1 akal kedudukannya begitu istimewa. Hal tersebut menampik segala kejadian yang di luar akal sehat, ibu tega membuang anaknya ? atau bahkan pemperdagangkannya? Biadab diamanakah nurani ditempatkan, mengapakah jeritan hati itu di khianati, mengiris kisi kisi jiwa ! pedih�

Kemanakah keistimewaan rahiim itu di hempaskan,hanya saja unsure Rahiim ( sayang) itu tak pernah ada yang membuangnya, masih saja tersimpan pada hati-hati manusia sekejia apapun ia, namun kisi hati yang memuatnya terlalu pekat untuk menampakan cercahan nurani itu.

Namun percayalah, ibu masih tetap sosok yang terbaik, ketika tindakan sekeji apapun terhadp anaknya ia lakukan ada keresahan yang tak mampu ia redam, ia tak mampu mengelak ia sedih, ia menyesal�

Seorang Ibu tak pernah ingat peluh resahnya ketika ia hadapi masa sulitnya melahirkan dengan nyawa sebagai taruhannya , harap cemasnya tak mampu terbayar dalam harga semahal apapun, Ibu terlalu istimewa , tak pernah terbayang dalam benaknya untuk menuntut imbalan atas segala pengorbanan, ia pun tak pernah berharap suguhan penghormatan untuk setiap perjuanggannya . Ibu hanya menginginkan anaknya mampu berjuang menghadapi getirnya hidup, ia hanya ingin anak-anaknya tersenyum bahagia, tak peduli dengan desahnya yang kian hilang ibu selalu begitu�

Dalam do'anya Berkah Allah senantiasa mengalir, namun ia tak pernah harapkan bayaran atasnya, sujudnya di atas sajadah yang kian basah oleh derai tangisnya adalah sebuah tanda ia tak pernah berhenti uraikan rasa harap kepada Rabbnya untuk keselamatan anak-anaknya di dunia dan Akhirat.

Dan ia hanya sedikit menghiba � semoga anak-anakku dapat menjadi investasi kehidupanku di akhirat��

Itu lah Ibu, Rasulullah menempatkannya paling utama hingga ia menyebutnya sebanyak tiga tali sebagai tanda penekanan begitu mulianya sosok wanita perkasa itu, setelah itu baru ayah� maka apa lagi yang menghambat kita untuk senantiasa berbakti kepada nya, kepada keduanya, tak perlu resah akan keberadaannya yang tak lagi di dunia karena kesempatan untuk itu masih terbuka lebar dengan upaya kita mendo'akan kebaikannya di akhirat.

Oh�Bunda ada dan tiada dirimu kan selalu ada di dalam hati ku�.

Sekali lagi ia lah sosok yang istimewa, ia lah yang tebaik yang pernah setiap orang miliki , The best I ever Had�.

Selamat Hari Ibu� I love U so Much, buliran rindu kian membuncah saat ini.. tak kuasa lagi uraikan rasa sayang �. Realy.. really love you Mom�

LEBIH HEBAT DARI BERZINA

Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s.

Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk". Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya, Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya." "Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa as terkejut. "Saya takut mengatakannya." jawab wanita cantik. "Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa. Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya ......telah berzina." Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak.

Perempuan itu meneruskan, "Dari perzinaan itu saya pun......lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya....... cekik lehernya sampai......tewas", ucap wanita itu seraya menagis sejadi-jadinya. Nabi musaberapi-api matanya. Dengan muka berang ia menghardik," Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"...teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.

Perempuan berewajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk ke luar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau di bawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, "Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertobat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?" Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril.

"Betulkah ada dosa yang lebih besar dari pada perempuan yang nista itu?" "Ada!" jawab Jibril dengan tegas. "Dosa apakah itu?" tanya Musa kian penasaran. "Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina".

Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut.

Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman didadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya.

Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH > Abdurrahman Arroisy) Dalam hadist Nabi SAW disebutkan : Orang yang meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah.

Dalam hadist yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari di akherat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia.

Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezina dan dua hadist Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah.

Tolong sebarkan kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahui.

Bila Al Qur'an bisa bicara !

"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya."
(QS Al A'raaf [7] : 36).

Bila Al Qur'an bisa bicara!

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....
Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV
Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...

Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku (Basmalah)
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku

Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah

Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.

Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan?
Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selama melaluinya.

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu
Dari perjalanan di alam akhirat
Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu

Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu

Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku....
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Seperti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai

Jangan biarkan aku sendiri....
Dalam bisu dan sepi....

"Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk duniamu, Utamakan SHOLAT dan ZAKAT untuk akhiratmu"

Anda ingin menjadi DA'I SEJUTA E-MAIL, tolong anda kirimkan artikel ini kepada sesama muslim, baik keluarga, sahabat dan siapapun yang anda kenal atau silakan cetak untuk bacaan keluarga di rumah. Terima kasih

Billahit-taufiq wal-hidayah
Wassalamualaikum wr.wb